Api Abadi di TPA Kaliabu: Mengubah Sampah Menjadi Sumber Energi yang Bermanfaat bagi Masyarakat

Foto: Madiunpedia

MADIUN - TPA Kaliabu bukan hanya sekadar tempat pengelolaan sampah. Di TPA ini, sampah organik yang biasanya terbuang, diubah menjadi sumber daya berharga yang tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu inovasi yang ada di TPA Kaliabu adalah pemanfaatan biogas, yang menghasilkan api abadi sebagai simbol energi terbarukan yang berasal dari sampah itu sendiri.

Setiap hari, sampah rumah tangga, pasar, dan industri, akan ditampung di TPA Kaliabu. Sampah tersebut kemudian dipilah; sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, sementara sisanya akan masuk ke Landfill untuk proses penguraian lebih lanjut. Dalam proses ini, timbunan sampah yang ada akan menghasilkan biogas, terutama gas metana, yang berpotensi berbahaya jika dibiarkan terlepas begitu saja ke udara. Gas metana ini dapat menyebabkan kerusakan iklim dan memperburuk pemanasan global.

Namun, Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Madiun telah menemukan cara untuk mengubah masalah ini menjadi suatu yang bermanfaat. Gas metana yang dihasilkan dari Landfill di TPA Kaliabu kini dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti LPG. Gas ini sudah digunakan di kantor TPA Kaliabu untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak. Bahkan, anak-anak yang mengunjungi TPA Kaliabu pun diperkenalkan dengan cara biogas ini dimanfaatkan sebagai energi baru yang bersumber dari sampah.

Muhamad Zahrowi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, menjelaskan, "Biogas ini dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi baru dalam bentuk gas. Saat ini, kita sudah memanfaatkannya di kantor TPA Kaliabu, dan kami juga menunjukkan kepada anak-anak yang berkunjung bahwa sampah bisa menjadi energi baru yang bermanfaat."

Lebih dari itu, Kabupaten Madiun juga memberi kompensasi kepada masyarakat yang terdampak keberadaan TPA Kaliabu melalui distribusi pupuk kompos secara gratis. Pupuk yang dihasilkan dari sampah organik ini dibagikan kepada warga sekitar, yang dapat menggunakannya untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.

Pemerintah daerah juga tidak berhenti sampai di situ. Sebagai langkah lebih lanjut, gas metana yang dihasilkan di TPA Kaliabu akan disalurkan ke rumah-rumah warga sekitar sebagai bentuk kompensasi. Sebagai tahap awal, 18 rumah tangga telah disambungkan ke jaringan gas metana.

Rencana jangka panjangnya adalah menciptakan Kampung Energi di Desa Kaliabu, sebuah kawasan yang sepenuhnya menggunakan gas metana sebagai sumber energi. Dengan 15 aliran pipa gas metana yang ada di TPA Kaliabu, ini sangat mungkin direalisasikan, dan akan memberikan pasokan energi yang cukup untuk seluruh desa. "Kami berharap, dengan adanya Kampung Energi, Desa Kaliabu dapat menjadi contoh bagaimana sampah dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat," tambah Zahrowi.

Dengan inovasi ini, TPA Kaliabu tidak hanya menyelesaikan masalah pengelolaan sampah, tetapi juga mengubahnya menjadi peluang besar untuk keberlanjutan energi dan pemberdayaan masyarakat. Konsep ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang baik, sampah dapat menjadi sumber daya yang sangat berharga, yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.